Dalam cuaca buruk dan ombak yang besar, mereka tetap turun ke bawah laut. "Penyelam kamu gila menyelam dengan kondisi seperti itu (buruk)".
Keberanian serta kehebatan pasukan penyelam elite TNI Angkatan Laut dalam melakukan evakuasi pesawat AirAsia QZ8501 di Laut Jawa, membuat Komandan AL Amerika Serikat geleng-geleng kepala.
Lieutenant Commander US Navy, Greg Adams, menganggap pasukan penyelam elite TNI AL telah melakukan hal 'gila'. Kegilaan yang dimaksud karena dalam cuaca buruk dan ombak yang besar, mereka tetap turun ke bawah laut.
"Tadi saya sempat ngobrol sama Adam, katanya penyelam kamu gila, menyelam dengan kondisi seperti itu (buruk)," kata Danlanal Banjarmasin Kolonel (P) Haris Bima kepadaMerdeka.com di Pangkalanbun, Kalimantan Tengah, Rabu 7 Januari 2014.
Bima mengatakan, pasukan elite TNI AL sudah terlatih dalam menyelam di bawah laut. Apalagi, Kopaska, Denjaka, Taifibi sudah dikenal oleh TNI AL di semua negara.
"Saya bilang ke Adam, tidak apa-apa mereka terlatih."
Greg Adams mengatakan, kondisi laut dalam proses evakuasi pencarian korban pesawat QZ8501 yang hilang tidak bagus. "Kondisi di tengah laut luas dan buruk, jadi sulit," kata Adam.
Pasukan elite TNI AL sudah melakukan penyelaman di bawah laut mencari jenazah, serpihan dan black box pesawat AirAsia QZ 8501 sejak Minggu 4 Januari 2015.
"Para penyelam berhasil menyelam sampai dalam namun jarak pandang di dasar laut adalah nol dan sangat gelap karena dipenuhi lumpur. Di samping itu, arus bawah laut sangat kencang mencapai 3-5 knot," kata Kepala Basarnas, Bambang Soelistyo
Dalam perkembangan terakhir yang dirilis Basarnas, hingga hari ini, total sudah ditemukan 40 jenazah. Tim SAR gabungan juga telah menemukan ekor pesawat. Di bagian inilah black box biasanya tersimpan. Di dalam black box itu terdapat rekaman suara dan data penerbangan.
(Ism, Sumber: Merdeka)
No comments:
Post a Comment