TNI AL baru saja mendapat warga kehormatan baru. Kali ini
Menteri Pertahanan (Menhan) Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu yang dipilih
TNI AL menjadi warga kehormatan sekaligus diberi brevet Hiu Kencana di perairan
Pulau Pabelokan, Kepulauan Seribu, Selasa (9/12).
Menariknya, prosesi pembaretan itu dilakukan di dalam kapal
selam TNI AL, KRI Nanggala 402. Kapal selam itu rupanya adalah satu-satunya
kapal selam andalan jajaran TNI AL. Armada berwarna hitam ini merupakan armada
pemukul dan bisa digunakan untuk berperang.
KRI Nanggala diciptakan oleh Howaldtswerke di Jerman Barat
pada 1981. Kapal selam ini termasuk type 209/1300 yang banyak digunakan oleh
pasukan angkatan laut sedunia.
KRI Nanggala 402 memiliki berat selam 1,395 ton, dengan
dimensi panjang 59,5 meter x lebar 6,3 meter x tinggi 5,5 meter. Kapal selam
ini menggunakan 4 mesin diesel elektrik, 1 shaft yang menghasilkan 4.600 SHP,
sehingga sanggup berpacu di dalam air hingga kecepatan 21,5 knot.
Berbagai penugasan KRI Nanggala 402 di antaranya pernah
terlibat dalam latihan bersama dengan US Navy, dengan nama sandi Coorperation
Afloat Readiness and Training/CARAT-8/02 yang diadakan pada 27 Mei-3 Juni 2002
di perairan Laut Jawa, dan Selat Bali.
"Selain itu, pernah juga ikut Latihan Operasi Laut
Gabungan (Latopslagab) XV/04 di Samudera Hindia, tanggal 8 April sampai 2 Mei
2004. Di sana KRI Nanggala 402 berhasil menenggelamkan eks KRI Rakata, sebuah
kapal tunda samudera buatan 1942 dengan Torpedo SUT," kata Kasubdispenum
Dispenal, Kolonel Laut (P) Suradi Agung Slamet, Selasa (9/12).
Menurut Suradi, keunggulan KRI Nanggala 402 yakni mampu
menghindari deteksi serta menyerang secara senyap untuk menghancurkan armada
musuh. Alutsista ini pun dapat menyusup ke garis pertahanan dan memutuskan
garis perhubungan laut lawan.
"Pada masa damai, kehadiran kapal selam akan memberikan
dampak penangkalan atau deterrence effect. Hal ini menjadi elemen penting dalam
memperkuat posisi tawar atau bargaining position negara di mata dunia,"
imbuhnya.
No comments:
Post a Comment