Senjata
taktis terbaru andalan TNI AL
yakni digunakannya Torpedo SUT
buatan PTDI. Torpedo berbobot 1,4
ton ini kini jadi senjata andalan
kapal selam KRI Cakra-401 dan KRI
Nanggala-402.
Dengan berat hulu ledak 260 Kg,
torpedo SUT mampu menjangkau
sasaran dengan jarak tembak efektif
maksimal 40 Km.
taktis terbaru andalan TNI AL
yakni digunakannya Torpedo SUT
buatan PTDI. Torpedo berbobot 1,4
ton ini kini jadi senjata andalan
kapal selam KRI Cakra-401 dan KRI
Nanggala-402.
Dengan berat hulu ledak 260 Kg,
torpedo SUT mampu menjangkau
sasaran dengan jarak tembak efektif
maksimal 40 Km.
Ada ciri khusus yang membedakan
Torpedo SUT dengan Torpedo
lainnya, yakni adanya kabel sebagai
pemandu ketarget yang dituju. Kabel
berfungsi memberikan data-data
akustik guna mengendalikan arah
tujuan torpedo, dan juga berfungsi
sebagai penangkal jamming karena
datalink dipandu dua arah.
Torpedo SUT dengan Torpedo
lainnya, yakni adanya kabel sebagai
pemandu ketarget yang dituju. Kabel
berfungsi memberikan data-data
akustik guna mengendalikan arah
tujuan torpedo, dan juga berfungsi
sebagai penangkal jamming karena
datalink dipandu dua arah.
Torpedo SUT digerakkan dengan
motor listrik yang mampu
memberikan daya dorong hingga 35
knots dengan tingkat kebisingan
rendah. Setelah torpedo dirasa aman
dari reduksi jamming sonar lawan,
kabel akan terlepas dan kendali
diambil alih secara mandiri oleh
data prosesor yang ada di dalamnya.
motor listrik yang mampu
memberikan daya dorong hingga 35
knots dengan tingkat kebisingan
rendah. Setelah torpedo dirasa aman
dari reduksi jamming sonar lawan,
kabel akan terlepas dan kendali
diambil alih secara mandiri oleh
data prosesor yang ada di dalamnya.
Torpedo SUT buatan PTDI
menggunakan sistem pemandu sonar
pasif, pengembangan kedepannya
akan diintegrasikan juga dengan
sonar aktif. Sejatinya torpedo SUT
dibuat pertama kali oleh Jerman saat
perang dunia II, namun kini sudah
tidak diproduksi lagi. Produksinya
kini dikerjakan oleh Korea Selatan
dalam satu paket alih teknologi
kapal Selam 209.
menggunakan sistem pemandu sonar
pasif, pengembangan kedepannya
akan diintegrasikan juga dengan
sonar aktif. Sejatinya torpedo SUT
dibuat pertama kali oleh Jerman saat
perang dunia II, namun kini sudah
tidak diproduksi lagi. Produksinya
kini dikerjakan oleh Korea Selatan
dalam satu paket alih teknologi
kapal Selam 209.
Ada 2 varian Torpedo SUT yang
dibuat Korsel, yakni White Shark
(SUT/SST-3) dan Blue Shark (SUT/
SST-4). Kisaran harga pasar
internasional untuk kedua Torpedo
ini antara 1,6 s/d 2 juta dolar,
tergantung dari kuantitas dan
kondisi pengiriman. Sedangkan yang
dibuat PTDI adalah varian SST4.
dibuat Korsel, yakni White Shark
(SUT/SST-3) dan Blue Shark (SUT/
SST-4). Kisaran harga pasar
internasional untuk kedua Torpedo
ini antara 1,6 s/d 2 juta dolar,
tergantung dari kuantitas dan
kondisi pengiriman. Sedangkan yang
dibuat PTDI adalah varian SST4.
Berikut negara (regional Asia-
Australia) pengguna Kapal Selam
(KS) dan jenis torpedo yang
digunakan saat ini :
Australia) pengguna Kapal Selam
(KS) dan jenis torpedo yang
digunakan saat ini :
• Australia - Mk 48 Model 6/7 (KS
Collins)
• Taiwan - SUT (produksi Indonesia)
(KS Hai Lung)
• Indonesia - SUT/SST-4 (KS cakra/
209 Type)
• Malaysia - Blackshark (KS
Scorpene)
• Singapore - Type 617 dan 43X2 (KS
Challenger) rumor akan diupgrade ke
blackshark
• Korea Selatan - LG K731
Whiteshark/ SUT (KS Changbogo)
Collins)
• Taiwan - SUT (produksi Indonesia)
(KS Hai Lung)
• Indonesia - SUT/SST-4 (KS cakra/
209 Type)
• Malaysia - Blackshark (KS
Scorpene)
• Singapore - Type 617 dan 43X2 (KS
Challenger) rumor akan diupgrade ke
blackshark
• Korea Selatan - LG K731
Whiteshark/ SUT (KS Changbogo)
Saat ini perkembangan senjata
torpedo sudah lebih maju, beberapa
bahkan sudah mengaplikasi
teknologi baru. Begitu pula dengan
teknologi terbaru yang digunakan di
kapal selam, seperti : sonar, mesin
diesel elektrik, persenjataan dan
torpedo.
torpedo sudah lebih maju, beberapa
bahkan sudah mengaplikasi
teknologi baru. Begitu pula dengan
teknologi terbaru yang digunakan di
kapal selam, seperti : sonar, mesin
diesel elektrik, persenjataan dan
torpedo.
Salah satunya MK-48 buatan AS
yang telah menggunakan pemandu
sonar pasif dan aktif, serta VA-111
Shkval buatan Rusia yang
menggunakan efek pendorong motor
'superkavitasi', sehingga torpedo
dapat mencapai kecepatan 200 knot
atau 370 km/jam.
yang telah menggunakan pemandu
sonar pasif dan aktif, serta VA-111
Shkval buatan Rusia yang
menggunakan efek pendorong motor
'superkavitasi', sehingga torpedo
dapat mencapai kecepatan 200 knot
atau 370 km/jam.
tidaklah muluk jika kita berharap
nantinya kepada 10 kapal selam kelas
Kilo yang akan kita beli dari Rusia sudah dilengkapi dengan
torpedo Shkval.
nantinya kepada 10 kapal selam kelas
Kilo yang akan kita beli dari Rusia sudah dilengkapi dengan
torpedo Shkval.
Angkatan Laut Amerika
Serikat
Ada empat torpedo utama yang
dipakai oleh Angkatan Laut
Amerika Serikat, yaitu:
Mark 48.
Mark 46.
Mark 50.
Mark 54.
Serikat
Ada empat torpedo utama yang
dipakai oleh Angkatan Laut
Amerika Serikat, yaitu:
Mark 48.
Mark 46.
Mark 50.
Mark 54.
Angkatan Laut Britania
Raya
Torpedo yang digunakan oleh
Angkatan Laut Britania Raya
termasuk:
Spearfish .
Stingray.
Mark 24 Tigerfish.
Raya
Torpedo yang digunakan oleh
Angkatan Laut Britania Raya
termasuk:
Spearfish .
Stingray.
Mark 24 Tigerfish.
Angkatan Laut Kerajaan
Jepang
Torpedo yang digunakan oleh
Angkatan Laut Kerajaan
Jepang pada Perang Dunia II
termasuk:
Tipe 91.
Tipe 92.
Tipe 93.
Tipe 95.
Tipe 97.
Kaiten.
Jepang
Torpedo yang digunakan oleh
Angkatan Laut Kerajaan
Jepang pada Perang Dunia II
termasuk:
Tipe 91.
Tipe 92.
Tipe 93.
Tipe 95.
Tipe 97.
Kaiten.
Angkatan Laut Jerman :
DM2A4.
DM2A3.
MU 90.
Mark 46.
Barracuda (dalam
pengembangan).
DM2A4.
DM2A3.
MU 90.
Mark 46.
Barracuda (dalam
pengembangan).
Angkatan Laut Rusia
Torpedo yang digunakan oleh
Angkatan Laut Rusia termasuk:
Tipe 53.
Tipe 65.
VA-111 Shkval.
Tipe Wedhosz.
Torpedo yang digunakan oleh
Angkatan Laut Rusia termasuk:
Tipe 53.
Tipe 65.
VA-111 Shkval.
Tipe Wedhosz.
No comments:
Post a Comment