Monday 29 December 2014

Pasukan Khusus Tandingan SAS


Indonesian special forces Kopassus soldiers march during a ceremony to mark the 65th anniversary of the Indonesia National Military in JakartaIndonesia memiliki pasukan elit yang mampu menyaingi keperkasaan pasukan elit milik Inggris,Special Air Service (SAS) yang berada di urutan pertama pasukan khusus terbaik dan paling disegani dunia. Pasukan khusus tersebut adalah Komando Pasukan Khusus (Kopassus) atau yang kerap dikenal baret merah. Kopassus pernah membuat pasukan terbik dunia SAS kembali ke Inggris membawa kekalahan.
Pada 1963, Indonesia terlibat konfrontasi dengan Malaysia. Saat itu, Presiden Soekarno memerintahkan Panglima TNI untuk menggelar Operasi Dwikora guna menggagalkan pembentukan negara Malaysia. Tidak ada pernyataan resmi yang menyatakan perang seperti perebutan Irian Barat. Oleh karenanya, TNI tidak mengirim pasukan secara terbuka, mereka mengirim gerilyawan untuk membantu Tentara Nasional Kalimantan Utara yang tengah berperang melawan Pemerintah Malaysia.
Walau sebutannya gerilyawan, namun sebagian besar anggotanya justru pasukan elite TNI seperti Resimen Para Komando angkatan Darat (RPKAD) yang sekarang menjadi Kopassus, Pasukan Gerak Tjepat (PGT) dari TNI AU. Identitas mereka pun dipalsukan dengan mencabut identitas asli dan mengganti dengan identitas palsu yang semuanya diubah menjadi kelahiran Kalimantan guna menghapus keterlibatan Indonesia dalam perang tersebut.
Adapun tugas gerilyawan ini mengganggu perbatasan di sepanjang Sabah dan Serawak, mereka juga melatih warga Kalimantan Utara tata cara bertempur. Pasukan Malaysia terdesak dan meminta kepada Inggris. Inggris mengabulkan permintaan bantuan Malaysia dengan mengirim pasukan elitenya SAS yang merupakan pasukan terbaik di dunia dan memiliki reputasi melegenda di seluruh dunia. Komandan Pasukan Inggris di Malaya, Mayor Jenderal Walter Walker merasa perlu mengirim SAS karena hanya SAS yang dapat membendung gerilyawan Indonesia. Selain SAS, Inggris juga mengirim pasukan tambahan Gurkha, yang merupakan pasukan elite dari Selandia Baru.
Dalam sebuah pertempuran di Kampung Sakilkilo tanggal 10 Juli 1964, tercatat TNKU meraih kemenangan. Saat itu dua peleton Gurkha melawan satu peleton TNKU. Dalam serangan tersebut, TNKU berhasil menewaskan 20 orang Gurkha tanpa satu pun korban jatuh di pasukan gerilyawan.
Pasukan Gerilyawan Indonesia pun sempat menangkap prajurit SAS dalam sebuah pertempuran. Rencananya tawanan ini akan dibawa ke Jakarta sebagai bukti ada keterlibatan Inggris. Namun karena sulitnya medan, tawanan ini tewas di jalan.
Dari pertempuran di Kalimantan ini pula kemudian SAS belajar mengembangkan taktik gerilya bertempur di hutan. Jika tidak pernah berhadapan dengan pasukan elite Indonesia, mereka tak akan punya taktik ini.
Kopassus didirikan setelah pada Juli 1950 timbul pemberontakan di Maluku oleh kelompok yang menamakan dirinya Rakyat Maluku Selatan (RMS). Pimpinan angkatan perang RI saat itu mengirim pasukan untuk menangani pemberontakan ini. Operasi ini dipimpin oleh Panglima tentara teritorium III Kolonel A.E Kawilarang dan Letkol Slamet Riyadi ditunjuk sebagai Komandan Operasinya.
Dalam misinya tersebut, TNI memang berhasil mengalahkan gerakan pemberontakan RMS dengan korban yang tidak sedikit di pihak TNI. Setelah diteliti, ternyata musuh memiliki kekuatan yang relatif lebih kecil namun sering menggagalkan serangan TNI yang kekuatannya jauh lebih besar. Hal ini dikarenakan semangat musuh atau perlengkapan yang lebih lengkap disertai taktik dan penglaman tempur yang baik serta dilengkapi dengan kemampuan tembak dan gerakan perorangan.
Hal tersebut membuat Letkol Slamet Riyadi membentuk satuan pemukul yang dapat digerakkan secara cepat dan tepat untuk menghadapi berbagai sasaran di medan perang seberat apapun.
Instruksi Panglima Tentara dan Teritorial III No. 55/PDS/52 tanggal 16 April 1952, terbentuklah Kesatuan Komando Teritorium III yang merupakan cikal bakal Kopassus. Mayor Mochamad Idjon Djanbi sebagai komandan pertama. Ia adalah mantan Kapten Koninklijke Nederlands(ch)-Indische Leger (KNIL) yang pernah bergabung dengan Korps Spesial Troopen dan pernah bertempur di Perang Dunia II.
Pada Tahun 1966, pasukan khusus ini berganti nama menjadi Pusat Pasukan Khusus Tentara Republik Indonesia Angkatan Darat (PUSPASSUS TNI AD), dan mengalami perubahan lagi pada 1971 menjadi Komando Pasukan Sandi Yudha (KOPASSANDHA). Nama Kopassus didapat pada tahun 1985 sampai sekarang.
Kehebatan dan prestasi Kopassus membuat kagum Wakil Menteri Pertahanan Arab Saudi, Pangeran Salman Bin Sultan Bin Abdul Al Saud yang juga kagum akan keterampilan prajurit Kopassus saat Salman berkunjung ke Markas Kopassus di Cijantung, Jakarta Timur, Kamis 23 Januari 2014.
Adapun prestasi Kopassus yang mendapat pujian dunia :
1.     Operasi Pembebasan Pesawat Woyla (1981)
pada 28 Maret 1981, lima teroris yang dipimpin Imran bin Muhammad Zein yang mengidentitaskan dirinya sebagai anggota kelompok Islam ekstremis “Komando Jihad” melakukan sabotase dan pembajakan terhadap pesawat DC-9 Garuda Indonesia. Pesawat tersebut dipaksa mendarat Thailand.
Pembajakan Woyla berlangsung selama empat hari di Bandara Don Mueang, Bangkok. Aksi pembebasan sandera pesawat Woyla berakhir pada 31 Maret 1981 dan mendapat pujian dunia karena dalam aksinya, Kopassus dapat membebaskan seluruh sandera tanpa ada yang tewas.
2.     Membebaskan sandera di Mapenduma
Organisasi Papua Merdeka (OPM) menyandera sekelompok ilmuwan Tim Ekspedisi Lorentz.  Pasukan TNI di bawah Danjen Kopassus Mayjen Prabowo Subianto bergerak untuk membebaskan mereka. Sandera ditahan selama 130 hari. Awalnya TNI berusaha membebaskan dengan cara persuasif, tetapi perundingan berjalan buntu.
TNI pun menggelar operasi militer. Pasukan Kopassus dibantu pasukan pendukung dari Kostrad dan Kodam Cendrawasih diturunkan untuk mengejar dan membebaskan sandera.
Lebatnya hutan di Papua dan OPM sangat menguasai medan membuat Kopassus kewalahan. Terjadi baku tembak  antara Kopassus dengan OPM saat berusaha membebaskan sandera.
Sandera berhasil dibebaskan, namun 2 dari 11 sandera ditemukan tewas, mereka adalah , Matheis Yosias Lasembu, seorang peneliti ornitologi dan Navy W. Th. Panekenan, seorang peneliti biologi.
3.     Merah Putih di Puncak Tertinggi
Pratu Asmujiono, Sersan Misirin, dan Lettu Iwan Setiawan, merupakan prajurit Kopassus yang berhasil mengibarkan Sang Saka Merah Putih di Mount Everest, puncak gunung tertinggi di dunia pada Sabtu, 26 April 1997, Pk. 15.25 waktu Nepal.
Tim Kopassus ini tercatat sebagai anggota militer Asia Tenggara yang dapat mencapai Puncak Gunung Everest.
4.     Penangkapan Xanana Gusmao
Presiden Timor Leste, Fretelin Xanana Gusmao, sebelum memerdekakan Timor Timur dari Indonesia adalah komandan gerilyawan yang ketika itu menjadi simbol perlawanan/pemberontakan Timor Timur.
Dia menjadi buronan nomer satu tentara Indonesia kala itu. Tim Kopassus menjadi pahlawan setelah menangkap Xanana yang saat itu tengah bersembunyi dibawah lemari yang berlubang. Tim Kopassus yang menangkap Presiden Timor Leste tersebut berjumlah 22 orang. Saat tertangkap, Xanana tidak melawan dan hanya tersenyum sambil mengangkat tangannya.
Panglima TNI, Jenderal Tri Sutrisno meminta Xanana diperlakukan dengan baik. Ke 22 anggota Kopassus yang berhasil menangkap Xanana dianugrahi kenaikan pangkat satu tingkat.
5.     Penemuan Black Box
Selain perang dan ahli menyusup, Kopassus terlibat aktif dalam misi kemanusiaan. Saat Pesawat Sukhoi Super Jet 100 jatuh di Gunung Salak, Bogor, Kopassus pun ikut melakukan pencarian dan evakuasi korban.
Prestasinya adalah penemuan black box pesawat tersebut. Kopassus membuka jalan dan akhirnya dapat menemukannya. Lettu Inf Taufik dan tim yang menemukan black box Sukhoi tersebut.
6.     Menjadi Guru
Salah satu aksi kemanusiaan Kopassus adalah dengan mengganti senjata dengan kapur tulis. Karena kekurangan guru dipedalaman Papua, para prajurit mendapat tugas tambahan, yakni menjadi guru pengajar untuk anak-anak. Adapula yang menjadi mantri kesehatan di pedalaman Papua

No comments:

Post a Comment

Gungho Band batalyon infanteri -1 marinir (pergi demi tugas pulang untuk cinta)

Lagu Lagu Kopasus

Derap Langkah